Monday, November 6, 2023

Masa Lalu


 Berapa banyak aku mengenal orang? Tentu saja tak terhitung. Namun tidak semua yang kukenal akan bisa menjadi dekat. Aku orang yang tidak mudah terbuka dengan orang sebelum mengenalnya betul. Walau kadang terbawa suasana, tiba-tiba cerita mengalir begitu saja. 

Begitupun dengan urusan hati. Pernah dibohongin dan ditinggalkan membuat luka itu sembuhnya lama. Jadi semacam trauma di masa lalu. 

Aku orang yang bisa memaafkan sebuah kesalahan namun tidak mudah melupakan. Apalagi kesalahan fatal dari sebuah pengkhianatan. Jangan harap aku bisa kembali lagi bersama orang tersebut. 

Bahkan dari beberapa orang yang pernah mengisi hatiku, hanya satu dua orang yang kuberi kesempatan kedua. 

Satu orang yang pernah menyakitiku lalu terpisah dan ingin kembali. Aku memberinya kesempatan kedua, berharap lebih baik k3 depannya. Nyatanya? Menyia-yiakan kesempatan tersebut. Datang lagi yang ketiga kali? Bodo amat. 

Konon katanya kembali dengan orang lama sama seperti membaca buku, isinya akan tetap sama seperti kemarin. Namun tadak sepenuhnya benar sih ungkapan tersebut 

Nyatanya kalau kita baca buku diulangi lagi, bisa jadi di tengah -tengah perjalanan membaca menemukan sesuatu yang tadinya tidak disadari saat pertama membaca. 

Begitupun dengan memberi kesempatan kedua pada orang. Apakah dia bisa berubah atau sama saja seperti kemarin. 

Jadi kalau ditanya balikan dengan orang lama atau orang baru? Tergantung. 

Seperti yang sudah kukatakan. Aku tidak mudah menerima orang lama begitu saja. Namun tidak mudah juga membuka hati untuk orang baru. Memulai dari awal lagi rasanya kadang melelahkan kalau ternyata dia tidak sesuai dengan yang kuinginkan. Atau dia tidak lebih baik dari orang lama. 

Menerima orang lama bagiku, bagaimana dia bisa meyakinkan aku agar cerita lama yang tidak berkesan tidak terulang lagi. Seberapa besar juga effort dia untuk membuktikan untuk layak kembali padaku. Seberharga apa aku bagi dia hingga dia ingin hadir lagi di hidupku? 

Sampai seumur sekarang, aku hanya dua kali menerima kembali orang lama. Oh tentu saja spesial kalau aku bisa menerimanya kembali

Tapi nyatanya, aku bisa melepaskan salah satunya, dulu karena tak menghargai kesempatanku. Sekarang mau kembali lagi, nehi ! 

Balikan sama orang lama, sama saja mengulang masa lalu. Tapi ingat musti bisa jadi versi terbaik dari yang sebelumnya. Pertanyaanya apakah masa lalu bisa jadi masa depan? 



No comments:

Post a Comment